Tapi..

Sosoknya masih selalu bergelayut di sudut ruang dalam hatiku. Lampau, tapi anehnya tak mau beranjak atau hanya aku yang sampai saat ini tak menginginkan sosoknya beranjak.

Aku masih selalu saja merasakan atmosfir kebersamaan yanag dulu terbingkai cantik. Tapi, itu duluuu...
Dulu, semuanya baik-baik saja. Aku yang selalu rutin menerima senyumannya setiap senja datang.
Dulu, ketika aku masih diam, dan tidak mengutarakan perasaan lebih terhadapmu.
Dulu ketika aku masih tersenyum. Dan selalu merasa semuanya akan baik-baik saja.
Aneh, tapi itu yang selalu terasa, semakin hari semakin kuat. Seperti itu seterusnya.

Aku frustasi dengan apa yang kurasakan sendiri, dan ku pikir hanya dengan mengutarakannya itu akan membuatku lega, dengan resiko yah yang aku pikir  bisa menerimanya dan berjalan seperti biasa layaknya tak tak  terjadi apa-apa.
Tapi, aku salah ..
Kenyataannya, kau malah memutuskan untuk pergi, meninggalkan semua begitu saja yang pernah kita lewati bersama-sama.
Satu kalimat terakhir yang keluar darimu dan masih ku ingat samapi sekarang, 'Maaf, tapi aku hanya menganggap ini standart, dan biasa saja'. Lenyaplah semuanya. Tak ada lagi senyum yang ku temui ketika matahari beranjak. Tak ada lagi bingkai cantik itu. Semuanya, menguap begitu sajaa.
Aku hanya merindukan sosoknya, senyumnya. Semuanya yang pernah ku lihat tanpa aku harus membayar. Tanpa aku harus meminta. 
Kini, sosoknya meninggalkanku di belakang, berlari terus, dan bahkan tak menoleh sedikitpun. 
Bingkai cantik itu kini hilang.. Hilang bersama sosoknya yang masih tertinggal dalam bayangan semu. Entahlah, dia harusnya sosok yang lenyap, meguap bersama kenangan-kenangan nano-nanonya. 
Tapi, aku. Aku masih enggan beranjak dari sosoknya.~ Aku masih menunggunya

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar