Hai. Apa kabar [?]. Canggung [?] Itu sudah pasti. Tapi kenyataannya penasaranlah yang membuat rasa canggung itu jadi hilang. Hai. Apa kabar kisah lama [?] . Itu perasaan sesaat bukan [?]. Sungguh aku tidak bermaksud. Bahkan, untuk keceriaan bersama yang tanpa sengaja tercipta. Tawa canda yang tak pernah di rekayasa. Aku tau itu semua nyata bukan semu.
Di satu sisi aku sadar, ada yang tersakiti. ya ada yang tersakiti saat itu. Aku tegaskan bahwa aku perempuan dan aku tau bagaimana rasanya jadi 'dia' dia yang menyukaimu sejak dulu pertama kali melihatmu. Itu sesaat, aku yakinkan kata-kata itu sendiri. Aku tau bahkan sampai saat ini akupun belum mengucap kata maaf padamu. Entah.. aku tau aku bersalah.
tapi aku tau pada akhirnya kebahagiaanlah yang menghampiri kita. Aku sudah bersama seseorang yang selalu ada untukku. Tanpa pernah lagi mengungkit atau hanya sekedar mengenang cerita lama yang hanya menguak kembali goresan lama. Aku sudah punya seseorang yang selalu menyokongku dari belakang, menahanku ketika aku mau terjatuh.
Sesaat. Masa lalu memang pantasnya tak perlu di ingat-ingat lagi, tapi bukankah masa lalu selalu dalam ingatan. Meskipun kita tekan tombol del, tapi di recyle bin masih ada.
Dan aku selalu mengutuk malam yang tanpa sadar mengajakku mengingat kembali masa lama. Mengingatkan masa yang sama sekali tak akan pernah selesai meskipun di tulis dalam 1 buku tulis sidu pun.
Dan pada akhirnya kita mempunyai destinasi masing-masing. Berbahagialah.
Karena aku sudah bahagia dengan apa yang ku jalani sekarang. Dengan seseorang yang selalu ada untuk aku.
0 komentar