Dia ada disana, lelaki berkulit gelap dengan seulas senyum di wajah.
Tak perduli hujan kejam menumpah ruah menyerangnya.
Juga tak indahkan angin menyerang dengan dinginnya.
Dia tetap berdiri disana,di bawah hujan.
Iya. Hujan nampaknya sedang manja.
Datang dengan tanpa undangan.
Tapi begitulah nikmat Tuhan
Aku masih melihatnya di bawah hujan, dengan bibir kebiruannya.
Matanya merah tak seperti biasanya.
Dia masih disana, di bawah hujan.
Memandang langit meminta diam sebentar.
Tapi hujan tetap manja.
Sampai lekaki diam tak berkata.
Riuh hujan mengembira.
Sebab lekaki sudah putus asa.
Dia tetap disana, tapi tak lagi berdiri.
Dia disana, tergeletak di bawah hujan.
0 komentar