• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us
jurnalnyatiara

Puisi Tentang Cinta : Darwis Tere Liye


Saya mencintai sunset, 
menatap kaki langit, ombak berdebum
Tapi saya tidak akan pernah membawa pulang matahari ke rumah, 
kalaupun itu bisa dilakukan, tetap tidak akan saya lakukan

Saya menyukai bulan,
entah itu sabit, purnama, tergantung di langit sana
Tapi saya tidak akan memasukkannya dalam ransel,
kalaupun itu mudah dilakukan, tetap tidak akan saya lakukan

Saya menyayangi serumpun mawar
berbunga warna-warni, mekar semerbak
Tapi saya tidak akan memotongnya, meletakkannya di kamar
tentu bisa dilakukan, apa susahnya, namun tidak akan pernah saya lakukan

Saya mengasihi kunang-kunang
terbang mendesing, kerlap-kerlip, di atas rerumputan gelap
Tapi saya tidak akan menangkapnya, dibotolkan, menjadi penghias di meja makan
tentu masuk akal dilakukan, pakai perangkap, namun tidak akan pernah saya lakukan

Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini
Yang jika kita cinta, bukan lantas harus memiliki

Ada banyak sekali jenis suka, kasih dan sayang di dunia ini
Yang jika memang demikian, tidak harus dibawa pulang

Egois sekali, Kawan, jika tetap kau lakukan.
Lihatlah, tiada lagi sunset tanpa matahari
Tiada lagi indah langit tanpa purnama
Juga taman tanpa mawar merekah
Ataupun temaram malam tanpa kunang-kunang

Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini
Yang jika sungguh cinta, kita akan membiarkannya
Seperti apa adanya
Hanya menyimpan perasaan itu dalam hati


Selalu begitu, hingga akhir nanti.

Bagus bukan?

Bolehkah sejenak berhenti?
Berhenti dari ini-itu yang terulang ribuan kali
Nafas panjang-pun kadang tak cukup untuk melepaskan semua penat yang dirasa.
Kadang ribuan pertanyaan yang timbul hanya akan mengambang di permukaan
Tak ada jawaban
Sepi. Kosong.
Sendiri.

Angin hanya sekedar lewat, tak berhenti ataupun sekedar basa-basi menyapai "Hai"
Ah, sudahlah.
Hanya bisa bergulat dengan batin dalam diam
Jarak selalu jadi peran antagonis, aktor terkejam yang pernah ada.
Sejenak saja, ulangkan lagi masa-masa kecil dulu
Masa-masa indah, masa-masa tawa, masa-masa dimana selalu dekat. Tak ada jarak seperti ini.
Aku rindu. 
Rindu.
Newer Posts Older Posts Home

LATEST POSTS

  • Bismillah...................
    Baiklah. Aku mulai hari ini. Tampaknya Wikufest minggu lalu membawa pengaruh besar ke dalam hidupku. Entah tentang mimpi, tentang cita-cita...
  • Talk About Wikufest4 Day#1
    Finally, I can push button ' publication' on my blog. (meskipun gak semuanya) hihi .................................. diambil d...
  • Na Berbicara
    Halo, Na.. Aku kembali dengan perasaaan yang kalut. Tapi, nanti saja. Bukankah kau ingin berbicara juga, Na? Tak melulu mendengarkan kelu...
  • Dibawah Pohon Palem
    Apa yang membuatmu bertahan dengan pekatnya malam? Kujawab ' kenangan '.
  • keping ingatan kedua: bagian satu
    Ada tiga jenis jawaban untuk setiap doa yang di rapal; "Iya, dikabulkan", "Tidak", "Nanti, belum sekarang"

Categories

Na (14) Life (7) Miss (5) OldFriend (5) Flashback (3) sajak (3) Cerpen (2) School (2) Dream (1) Kamu. (1) New (1) Wikufest (1) Wikufest4 (1) Wth (1) budi luhur (1) budi luhur salemba (1) budi luhur salemba raya (1) kampus c salemba (1) salemba kampus c (1) twilight (1) universita budi luhur (1)

Bonjour,

Blog Archive

  • ►  2023 (2)
    • ►  May (2)
  • ►  2021 (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2020 (2)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  December (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (5)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2016 (4)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2015 (14)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  August (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
  • ▼  2014 (18)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ▼  September (2)
      • Puisi Tentang Cinta : Darwis Tere Liye Say...
      • Bolehkah sejenak berhenti? Berhenti dari ini-itu y...
    • ►  August (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (6)
Powered by Blogger.
Copyright 2014 jurnalnyatiara.
Designed by OddThemes